Bagi generasi 80-an atau sebelumnya, tentu
sudah tidak asing lagi dengan TAJIN. Tajin adalah cairan berwarna putih
yang diperoleh dari merebus beras hingga mendidih. Dahulu saat ekonomi masih
belum cukup memadai untuk membeli susu, maka orang tua akan memberikan tajin
sebagai pengganti susu, meskipun kandungan gizinya tidak sebaik susu hewani
ataupun ASI.
Melihat asal tajin yang dari beras,
pastilah air tajin mengandung karbohidrat. Pakar beras Prof. (Riset). Dr. Ir.
Djoko Said Damardjati, MS yang merupakan Peneliti Utama di bidang Teknologi
Pascapanen pada kelompok peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Pangan mengatakan bahwa air rebusan beras mengandung banyak zat dan vitamin
yang diperlukan tubuh, diantaranya enzim, mineral, antioksidan, serta vitamin B
dan E. Selain itu ada mikro selenium yang sangat bermanfaat untuk tubuh,
khususnya bayi. Namun, air tajin yang dimaksud disini khususnya dari beras yang
belum melalui proses sosoh atau dibersihkan hingga kulit arinya.
"Banyak kandungan fungsional yang
masuk ke dalam air tajin berasal dari lapisan terluar kulit beras. Jadi, jika
sudah disosoh, manfaatnya banyak hilang dan yang tertinggal hanya
karbohidrat", ujar Djoko. Oleh karena itulah ia menyarankan untuk membuat
air tajin dari beras merah. Hal ini dikarenakan pada saat ini, beras putih yang
ada di pasaran cenderung sudah melalui proses sosoh, sementara beras merah
dapat dikatakan masih utuh (kulit arinya masih menempel). Dalam air tajin yang
berasal dari beras merah terdapat 10 jenis enzim, serta vitamin B dan E yang
jauh lebih banyak dibandingkan air tajin dari beras putih.
Selain beras merah, Djoko menuturkan,
beras hitam juga sangat baik untuk diambil menjadi air tajin. "Kandungan
dalam tajin dari beras hitam hampir sama dengan beras merah, tapi kelebihannya
di sini terkandung zat yang mampu mencegah alergi kulit serta hipertensi’, kata
lulusan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.
Meski mengandung nutrisi, namun kandungan
gizinya belum bisa mencukupi kebutuhan nutrisi harian bayi. sehingga air tajin
tidak dianjurkan diberikan kepada bayi yang baru lahir atau yang belum genap 6
bulan. Selain itu, proses pembuatan air tajin yang kurang higienis, dapat
menyebabkan air tajin terkontaminasi kuman.
Pemberian air tajin sebagai minuman
tambahan bagi bayi dapat dilakukan saat bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan
atau sudah mendapatkan makanan pemdamping ASI (MPASI), sebab pada usia tersebut
sistem pencernaan bayi telah lebih siap untuk mendapatkan cairan selain ASI. Namun
harus dipastikan bahwa air tajin yang diberikan harus matang dan proses
pembuatannya higienis, lebih amannya lagi jika ibu bermaksud memberikan air
tajin kepada bayi terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan
kesiapan kondisi si kecil.
Membuat air tajin dapat dikatakan mudah.
Bahan yang diperlukan hanya beras dan air. Adapun langkah-langkah pembuatan air
tajin adalah sebagai berikut:
1. Siapkan
beras secukupnya kemudian cuci beras hingga bersih.
Mengingat masyarakat lebih memilih beras putih untuk
dikonsumsi, sebaiknya kita lebih teliti sebelum memasak nasi. Beras yang
beredar di pasaran banyak yang telah melalui proses sosoh dan tak sedikit yang
mengandung pemutih sehingga jika kita ingin mengonsumsi air tajin dari beras
putih, sebaiknya sebelum dimasak rasakan dulu aroma berasnya. Bila terasa
berbeda, kita bisa melakukan pencucian beras sebanyak 2 hingga 3 kali. Setelah
itu, beras dapat dimasak karena kemungkinan besar zat-zat pemutih yang
berbahaya telah terbuang. Namun, karena sudah melalui proses pencucian yang
banyak, zat fungsional dalam beras secara otomatis hilang. Biasanya yang
tersisa hanya karbohidrat, Jadi, lebih disarankan untuk memasak beras
merah atau hitam jika ingin mendapat air tajin yang baik.
2. Masak
beras dengan air hingga airnya mendidih. Jangan lupa untuk mengaduk beberapa
kali selama proses memasak.
Untuk menghasilkan air tajin yang berkualitas lebih bagus, sebaiknya nasi dimasak secara manual dalam periuk atau panci, tidak menggunakan rice cooker. Berdasarkan penelitian Irine Fransisca dari Universitas Widya Mandala Surabaya, perbandingan antara beras dan air yang disarankan dalam pembuatan air tajin adalah 150 gram beras dicampur dengan 3000 ml air dan pemanasan dilakukan selama lebih kurang 25 menit. Jika jumlah beras ditambah, maka takaran air disesuaikan dengan kelipatan yang ideal.
3. Setelah mendidih, saring air beras, dan air tajin siap disajikan. Jika menggunakan beras merah, pastikan menyaringnya dengan benar, sebab serat beras merah lebih banyak sehingga bayi harus mencerna lebih berat. Oleh karena itu jika berencana memberikan air tajin kepada bayi, sebaiknya gunakan beras putih saja. Untuk menambah rasa, dapat juga ditambahkan gula pasir, atau gula merah sesuai selera. Dapat juga ditambahkan garam untuk memberikan rasa gurih pada air tajin. Air tajin ini enak dikonsumsi selagi hangat.
Meski nampak sederhana baik dari bahan
maupun proses pembuatannya, ternyata air tajin memiliki beragam manfaat,
diantaranya adalah sebagai sumber energi. Hal ini dikarenakan dalam air tajin
terkandung karbohidrat yang dapat memberikan energi, terutama pada bayi yang
bergerak aktif. Selain itu, nutrisi dalam air tajin juga mudah diserap oleh
bayi.
Manfaat berikutnya dari air tajin bagi
bayi adalah untuk mengatasi panas dalam. Hal ini dimungkinkan karena kandungan
beberapa vitamin dalam air tajin. Selanjutnya, air tajin juga dipercaya dapat
mencegah bayi dari dehidrasi saat bayi mengalami diare. Air tajin dapat
diberikan setiap empat jam dengan takaran sekitar 120 ml sehingga dapat meringankan
gejala diare. Kandungan glukosa polimer dalam air tajin dapat dengan mudah diserap
oleh tubuh bayi. Tentu saja, akan lebih baik jika pemberian air tajin pada bayi
yang sedang diare dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis.
Air tajin tidak hanya bisa
dikonsumsi oleh bayi. Orang dewasa pun juga dapat mengonsumsinya. Serupa dengan
manfaatnya pada bayi, bagi orang dewasa air tajin juga bisa digunakan sebagai
sumber energi, mengatasi sakit panas dalam, mengatasi masalah pencernaan
seperti diare dan sembelit, mengatur suhu tubuh, dan mencegah dehidrasi.
Kandungan karbohidrat, vitamin, dan
nutrisi yang sehat dan tidak adanya kandungan laktosa, membuat air tajin
dipercaya mampu menjaga tingkat kolesterol dalam tubuh. Sementara itu,
kandungan vitamin E dan magnesiumnya yang tinggi, membuat air tajin diyakini
mampu menyehatkan jantung. Minum air tajin secara teratur dikatakan dapat
menghindarkan seseorang dari ancaman hipertensi, stroke, diabetes, kanker, dan
pikun (Alzheimer). Air tajin juga bisa membantu memproduksi antibodi, yang
menjaga sistem imunitas atau kekebalan dalam tubuh manusia.
Air tajin terbukti dapat memberi rasa
kenyang dengan jumlah karbohidrat yang lebih sedikit. Karena itulah, air tajin
dapat membantu menurunkan berat badan bagi orang-orang yang sedang menjalani
program diet.
Semua manfaat air tajin tentu saja hanya
bisa didapatkan jika dikonsumsi secara rutin. Termasuk ibu hamil yang rutin
mengonsumsi air tajin, dipercaya dapat membuat anak dalam kandungannya terhindar dari
autisme karena dalam air ini terkandung zat penetral dari segala macam zat
berbahaya.
Selain dikonsumsi dengan cara diminum, air
tajin juga dapat digunakan untuk perawatan kulit dan rambut. Kandungan vitamin
E dalam air tajin dapat menghaluskan kulit dan merangsang regenerasi sel kulit,
sehingga sangat baik bila digunakan sebagai masker wajah. Selain itu, terdapat
kandungan dalam beras yang mampu menangkal sinar ultraviolet, sehingga cocok
digunakan sebagai sunblock. Air tajin juga mengandung vitamin B, seperti
tiamin dan riboflavin, yang merupakan antioksidan tinggi yang dapat
memperlancar sirkulasi darah pada sel-sel kulit. Sementara itu, kandungan
inositol-nya dapat meningkatkan elastisitas rambut dan mencegah kerusakan.
Dengan memijat kulit kepala menggunakan air tajin, akan membantu rambut menjadi
lebih kuat dari akarnya.
Demikian beberapa manfaat dari air tajin
bagi bayi dan orang dewasa. Terlepas dari banyaknya manfaat dalam air tajin,
bukan berarti air ini bisa menggantikan fungsi ASI dan susu formula pada
umumnya. Air tajin hanya bersifat pelengkap, sebab kandungan gizinya tetap jauh
di bawah asi dan susu formula. Air tajin tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan
kalori harian bayi sebanyak 550 hingga 725 kalori. Bayi juga membutuhkan asupan
nutrisi seperti protein dan lemak yang tidak terkandung dalam air tajin.
Sebagai minuman alternatif yang mudah dibuat dan rasanya enak, kita dapat saja mencoba mengonsumsinya. Air tajin ini akan terasa segar jika kita mengonsumsinya dalam keadaan dingin, tentu saja tanpa tambahan gula atau pemanis apapun agar tidak menambah kalori dalam tubuh kita. Selamat mencoba!
0 Komentar