FILOSOFI LAGU “DONDONG OPO SALAK” DALAM DUNIA PENDIDIKAN

FILOSOFI LAGU "DONDONG OPO SALAK" DALAM DUNIA PENDIDIKAN


Dondong opo salak,

Duku cilik-cilik,

Gendong  opo mbecak,

Mlaku timik-timik…

Adik ndherek Ibu,

Tindak menyang pasar,

Ora pareng rewel,

Ora pareng nakal,

Ibu mengko mesthi,

Mundhut oleh-oleh,

Kacang karo roti,

Adik diparingi...


Syair lagu tradisional di atas telah dikenal oleh masyarakat luas, yang apabila diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia kurang lebih adalah sebagai berikut: “Dondong apa salak, duku kecil-kecil, gendong apa naik becak, jalan pelan-pelan. Adik ikut ibu pergi ke pasar, tidak boleh rewel, tidak boleh nakal, Ibu nanti pasti membelikan oleh-oleh kacang dan roti, adik diberi”.

Lagu “Dondong Opo Salak” merupakan salah satu lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah. Lagu tersebut termasuk lagu dolanan sehingga memiliki lirik yang sederhana dan mudah dinyanyikan saat anak-anak bermain.

Lagu “Dondong Opo Salak” meskipun memiliki lirik yang sederhana, namun memiliki makna yang mendalam apabila dikaji lebih lanjut. Lagu tersebut mengandung pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan, khususnya dalam bidang pendidikan. Buah dondong, salak, dan duku memiliki karakteristik masing-masing. Dondong memiliki kulit luar yang halus mengkilat namun bagian dalam buahnya seringkali berasa masam dan banyak memiiliki serabut. Dunia pendidikan sebaiknya memiliki tampilan fisik yang cemerlang dan glowing, fasilitas lengkap dan memadai, namun jangan sampai isi atau muatan didalamnya carut marut seperti isi buah kedondong. Pendidikan hendaknya memiliki program yang tertata dengan baik sesuai visi misi sekolah, dan tingkat ketercapainannya benar-benar dapat direalisasikan dan terukur.

Sebaliknya, buah salak memiliki kulit luar kasar bersisik tapi isinya halus dan rasa buahnya manis. Sekolah bisa jadi memiliki prestasi yang baik meskipun tampilan luarnya sederhana dengan fasilitas seadanya. Akan tetapi lambat laun, bisa saja peminat sekolah seperti ini menurun jika tampilan fisiknya tidak dibenahi. Idealnya, sebuah sekolah memang harus memiliki kualitas yang baik, dalam hal tampilan luar dan dalamnya. Sekolah dengan bentuk fisik yang bagus, program yang tertata rapi, prestasi siswa yang istimewa, merupakan sekolah impian yang akan menjadi pilihan pertama dan utama pada saat PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Semoga sekolah-sekolah dapat terus berbenah menuju sekolah ideal, yang bagus diluar sekaligus bagus didalam seperti buah duku yang kulit luarnya mulus dan isi buahnya halus dan manis.

Teori manajemen yang dikemukakan oleh Joseph Moses Juran menyatakan bahwa sebuah lembaga dikatakan bermutu apabila dapat memenuhi kebutuhan konsumen, Quality is fitness for use. Filosofi buah duku selaras dengan konsep manajemen Juran ini. Al-Qur’an surat Ar-Ra'du ayat 11 juga memberikan pengajaran bahwa untuk menjamin mutu suatu lembaga pendidikan perlu adanya kontrol mutu untuk memperbaiki atau memperbarui suatu proses peningkatan mutu pendidikan. Semangat berbenah!!

Posting Komentar

0 Komentar